Selasa, 27 Desember 2011

postheadericon makalah tentang PDA dan sejarahnya

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi semakin akrab dengan keluarga di Indonesia.Ponsel multimedia, komputer berbasiskan internet, peralatan elektronik berteknologi digital, kamera digital, hingga games multiuser sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian keluarga. Kebutuhan terhadap mobilitas berkomunikasi dan kebutuhan terhadap pemuasan hiburan yang berkelas dan berteknologi canggih membuat banyak keluarga di Indonesia rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk memiliki peralatan-peralatan digital yang dibutuhkannya. Selain itu, trend menjamurnya gaya hidup digital ini juga didorong oleh gencarnya promosi vendor produk-produk berteknologi digital dari seluruh dunia.
Produsen peralatan digital seperti tak ada habisnya memperkenalkan manfaat teknologi terbaru dan tercanggih mereka kepada konsumen. Maka, tak heran saat ini barang-barang digital dengan merek-merek kelas dunia banyak dijumpai di sudut-sudut ruangan rumah. Misalnya, ketika di hari libur sang ayah sempat mengecek tagihan telepon lewat personal digital assistant (PDA) I-Paq, maka dapat dijumpai sang ibu sedang asyik menonton sinetron kesayangannya dengan peralatan Sony Home Theater.Sementara itu, si sulung dengan ponsel Ericsson P600 yang berkemampuan komunikasi face to face lewat monitor ponsel sedang bercakap-cakap dengan sang pacar. Sedangkan si bungsu sedang asyik dengan internet games di kamarnya.
            Belum lagi dengan munculnya berbagai gadget canggih yang unik. Seperti, MP3 versi jam tangan dan kalung, kamera digital sebesar pensil, tv digital sebesar jam tangan. Atau, munculnya peranti baru yang merupakan penggabungan (konvergensi) beberapa peralatan digital.
Untuk itu kami disini akan mencoba membahas alat digital tersebut atau yang sering dikatakan PDA (Personal Digital Assistant)



  I.2 Batasan Makalah
Makalah ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan PDA (Personal Digital Assistant Untuk itu perlu adanya batasan yang akan mempersempit ruang lingkup pembahasan masalah.
Disini kami hanya akan membahas tentang PDA secara Hardware dan Software nya, juga sedikit tentang  perkembangannya.


  I.3 Tujuan Penulisan                                                                                                           
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui seputar teknologi PDA (Personal Digital Assistant), baik dari sisi software maupun secara Hardware, juga dibahas tentang perkembangannya, sehingga dengan makalah ini kita dapat lebih mengetahui karakteristik, kecanggihan PDA  dengan baik dan juga penggunaannya.

















BAB II
PEMBAHASAN
   II.1 Apakah  PDA  itu?                                                     
PDA merupakan singkatan dari Personal Digital Assistant yang jika dilihat dari kata-kata dasarnya :
ü  Personal
Sesuatu yang halnya bersifat pribadi dan selalu berada dimanapun kita berada
ü  Digital
Bersifat digital, jadi merupakan benda elektronik dan seluruh data dan aplikasinya adalah digital, atau dengan kata lain komputer
ü  Assistant
Sesuatu atau seseorang yang bertugas sebagai asisten dan membantu kegiatan kita yang mungkin dapat dianalogikan dengan sekretaris.
Personal Digital Assistant adalah komputer genggam general-purpose yang diciptakan untuk memberikan berbagai bantuan pada kepada seseorang.
   II.2 Sejarah PDA

Pada tahun 1993, Apple Computer Inc. memperkenalkan pada dunia PDA yang pertama Newton®. Diberi nama oleh John Sculley seorang mantan pemimpin AppleComputer Inc. Sculley meramalkan PDA akan menjadi alat yang digunakan secara universal yang dapat menyimpan nomor telepon, kalender, catatan, dan komunikasi data wireless.
Pada tiga tahun pertama penjualan PDA tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Kemudian pada bulan Maret 1996, Palm TM memperkenalkan PalmPilot komputer saku yang benar-benar mengesankan. Sebuah devais yang kecil tapi memiliki banyak kemampuan yang dapat membantu untuk memanage dan mengatur jadwal.
Karena bentuknya mungil, di negara produsennya sana Personal Digital Assistant (PDA) disebut handheld computers. Seperti komputer umumnya, komputer genggam  PDA dimaksudkan untuk mempermudah tugas-tugas kita. Macam-macam kemudahan ditawarkan. Anda bisa menyimpan dan mengakses serta menghimpun berbagai informasi. Dari sekadar menyimpan nama, alamat, dan nomor telepon, hingga membuat agenda kerja.
Beberapa versi tertentu malah lebih lengkap fasilitasnya: bisa membaca program e-book (electronic book), mengakses e-mail dan internet. Ada juga versi yang bisa langsung memainkan musik , merekam memo suara, dan memainkan film, sementara yang lain masih perlu perangkat tambahan untuk bisa begitu.
Kalaupun programnya terbatas, itu karena keterbatasan versi PDA itu sendiri. Maka Anda harus beli sendiri perangkat lunak tambahan untuk bisa menjalankan program.
Lalu apakah  yang membuat membuat PDA menjadi sedemikian populernya :
Pertama, tentu saja mobilitas. Semua eksekutif yang sibuk selalu jatuh cinta pada produk apa saja yang mampu menciptakan mobilitas tinggi. Bayangkan saja, Anda bisa mengganti seluruh isi tas kerja Anda dan memasukkannya ke dalam sebuah alat kecil mungil yang bisa Anda muat ke dalam saku. Mudah dan praktis.
Kedua, konektifitas PDA dengan komputer PC semakin baik dan kemampuannya semakin bertambah.
Ketiga, layar PDA yang tadinya hitam putih kini mulai berwarna sehingga membuat para pengguna lebih bergairah terutama bila aplikasi program menuntut grafik atau pemakaian grafis berwarna.
Penggunaan personal digital assistant (PDA) telah memasyarakat di Indonesia. Pada awal kemunculannya komputer genggam tersebut hanya dimiliki segelintir orang saja. Biasanya pengguna perangkat tersebut adalah eksekutif yang mempunyai kesibukan luar biasa yang membutuhkan perangkat pengingat janji serta penyimpan data atau dokumen digital ke luar kantor.





  II.3 Sistem Operasi Dan Software

Sistem Operasi sangat  berperan dalam kehandalan dan kemudahan dalam memakai PDA,
Sistem Operasi yang ada saat ini seperti :
ü  Palm OSTM
ü  Microsoft Windows CETM
ü  EPOC
ü  Pocket PCTM
ü  Linux
ü  Dll
A. Palm OSTM
Sistem operasi PalmOS™ dibuat dan dipelihara oleh Palm, Inc, yang kini menjadi anak perusahaan 3Com. Dari awalnya, PalmOS™ memang dibuat khusus untuk PDA. Karena itu platform ini dioptimalkan untuk dijalankan pada satu prosesor yang berdaya rendah dan lamban. Untuk itu, Palm memutuskan untuk mengikat PalmOS™ kepada prosesor-prosesor dari keluarga Motorola 68K.
Selain membuat hardware-nya sendiri, Palm juga melisensikan PalmOS™ kepada produsen-produsen PDA lainnya, seperti Handspring, Sony, dan IBM. Bahkan pada tahun 2001, seorang pembicara dari Kyocera (sebuah lisensor PalmOS™), menyatakan bahwa PalmOS™ menguasai 70% pasar PDA.
PDA berbasis PalmOS™ umumnya sederhana, intuitif, dan memiliki antarmuka pemakai yang kinsisten. Software-software PalmOS™ juga sederhana, efektif dan berukuran kecil – umumnya sekitar 50KB – 200KB. Walaupun PDA PalmOS™ dapat memuat berbagai program aplikasi, namun hanya ada satu program yang dapat dijalankan pada suatu saat tertentu. Jadi tidak ada program yang berjalan di latar belakang. Apabila suatu program sedang melakukan pemrosesan, pengguna tidak dapat beralih ke program lain tanpa menghentikan pemrosesan tersebut.
Mayoritas PDA PalmOS™ dilengkapi dengan layar hitam-putih (grayscale), namun banyak produsen juga menawarkan model-model yang berwarna. Selain itu, PDA PalmOS™ dikenal hemat energi; berapa model bahkan menggunakan baterai AAA alkaline dan tahan digunakan selama dua minggu penggunaan intensif tanpa mengganti baterai. Harganya juga relatifmurah apabila dibandingkan dengan PDA dari platform lain; untuk model yang entry-level berkisar $150 (pada tahun 2002).
Akhir-akhir ini dominasi Palm di dunia PDA yang berbasis Palm OS mulai melemah, tidak lain karena belum adanya produk yang menggebrak, ditambah dengan dominasi Sony Clie yang juga berbasis Palm OS namun dengan enhancement yang bermacam-macam, mulai dari layar High Resolution, MP3 sampai dengan digital camera yang built in membuat brand Sony semakin kuat saja, namun apakah Palm diam saja melihat pasarnya sedikit demi sedikit dimakan oleh Sony ?
Salah satu contoh dengan Dikeluarkannya Palm Tungsten T mungkin menjadi jawaban atas pertanyaan diatas, dimana produk ini selain mempunyai bentuk yang revolusioner, juga kemampuan softwarenya yang juga paling baru yaitu Palm OS 5 sehingga bisa dikatakan hampir semua hal baru ada pada produk ini. Memang tidak semuanya baru 100% namun kalau dilihat dari generasi Palm sebelumnya yaitu m515, maka Tungsten T atau juga dikenal sebagai m550 menjadi sangat revolusioner, mulai dari bentuk, tampilan sampai dengan kemampuan yang berubah total.
B. Microsoft Windows CE
            Windows CE berbasiskan pada sistem operasi Microsoft Windows, tetapi didesain untuk diterapkan pada devais mobile. Walaupun Microsoft tidak menjelaskan mengapa digunakan kata “CE” dilaporkan bahwa CE berarti “Consumer Electronics.” Windows CE digunakan pada beberapa merek dari komputer genggam dan sebagai bagian dari kotak set-top dari TV kabel yang dimasukkan untuk TCI.
Windows CE bersaing dengan EPOC dan juga PalmOS. Seperti layaknya sistem operasi Windows, Windows CE adalah sistem operasi 32-bit, multitasking, dan
multithreading. Microsoft menekankan bahwa sistem tersebut dikembangkan dari coretan yang mengambil kelebihan dari konsep dan interface arsitektur Windows.
Sebagai tambahan pada komputer genggamg dan kotak TV kabel, Window CE juga menawarkan sistem operasi untuk Auto PC, konsep Microsoft untuk mengontrol aplikasi (seperti memilih saluran radio) ketika pengguna mengemudi mobil, menggunakan teknologi suara yang interaktif.
Pocket PC adalah Windows CE versi 3.0, Windows memberi nama yang berbeda dikarenakan Pocket PC berbasiskan pada Windows 2002 atau dikenal sebagai Windows XP. Baik tampilan maupun fungsi-fungsinya mendekati dengan Windows XP, tetapi untuk mendapatkan performa yang diinginkan maka dibutuhkan perangkat PDA yang mahal pula.
Kelebihan Windows CE adalah fungsi-fungsinya dan aplikasinya yang lengkap serta disertai dengan layar berwarna, tetapi hal ini pula yang menyebabkan diperlukannya perangkat PDA yang canggih dan mahal.
C. EPOC
EPOC adalah sebuah sistem operasi yang didesain untuk komputer-telepon yang portable dan kecil dengan akses wireless ke telepon dan servis informasi lainnya. EPOC berbasiskan dari sistem operasi sebelumnya dari Psion, pembuat PDA yang mayoritas  pertama. Nama EPOC berasal dari kepercayaan perusahaan dengan kalimat: “a new epoch of personal convenience.” Psion menyatakan versi pertama dari EPOC sebagai sistem operasi yang terbuka dan melisensikannya ke perusahaan pembuat perlengkapan lainnya. Psion kemudian membentuk perusahaan baru dengan Ericsson, Nokian, dan Motorola yang kemudian disebut Symbian.
Symbian sekarang melisensi EPOC dan terus mengembangkannya. EPOC adalah alternatif untuk perusahaan pembuat PDA selain Windows CE. EPOC adalah sistem operasi 32-bit yang mendukung GUI berbasis pen. EPOC dibuat dalam bahasa pemrograman C++. Codenya sangat sederhana sehingga dapat dimuatkan pada chip ROM yang kecil.
Walaupun EPOC dapat di- port ke microprocessor yang lain, Symbian lebih memilih platform berarsitektur Advanced RISC Machines (ARM). Symbian memperkirakan ARM adalah platform terbaik dalam hal millions of instructions per second (MIPS) biaya per watt dan per dollar. Symbian menyediakan peralatan pengembangan untuk C++, OPL (bahasa pemrograman seperti BASIC, dan Java. Programer menulis program pada komputer PC dan menggunakan emulator untuk melakukan test.
Berdasarkan informasi terakhir yang didapatkan Symbian juga diterapkan pada handphone. Seperti Nokia 7650, Nokia 9210, Ericsson R380, dan sebagainya.
D. Linux
Linux sebagai sistem operasi alternative, sekarang pun Sistem operasi yang satu ini telah merambah dari dunia server ke dunia digital yang kecil seperti PDA. Bahkan banyak produsen produsen PDA mulai tertarik pada sistem operasi yang ini. Seperti salah satunya Sharp Selain kepastian menggunakan OS Linux, sampai saat ini belum ada detil spesifikasi lain yang diungkap Sharp untuk kedua PDA zaurus terbaru tersebut. Sharp hanya menambahkan kepastian bahwa dua PDA yang akan dirilis menyambut musim liburan dan Natal tersebut akan membidik pasar kalangan profesional.
Seperti yang telah banyak diketahui Linux keuntungan dengan mamakai Linux pada PDA dan software open source lainnya adalah sama seperti kita menggunakan Linux pada devais manapun contoh yang terbesar adalah Linux pada komputer PC. Kita memegang kendali, kita dapat percaya bahwa sistem kita tidak memiliki back door atau bug yang disebabkan oleh kecerobohan programmer. Kita dapat membetulkan apa yang harus dibetulkan sendiri. Dan juga dengan perkembangan update dan patch yang cepat (saat ini Linux sudah mencapai kernel 2.4.x) membuat dukungannya cepat berkembang pula.
Untuk perusahaan pembuat PDA walaupun hal ini tidak terlalu penting, menggunakan Linux berarti mereka dapat menjual produk mereka tanpa harus menambahkan biaya dari sistem operasi komersil seperti Windows CE, yang diperkirakan harganya berkisar $30.
Tetapi untuk membuat Linux dapat berjalan pada PDA dibandingkan dengan memberikan dukungan pada PDA secara lengkap dan konsisten adalah hal yang berbeda.
Penyesuaian yang harus dilakukan antara lain :
v  user interface yang digunakannya harus diubah.
Penambahan touch screen dan sebagai pengganti mouse.
v  masalah pada memory yang sangat terbatas dengan tanpa swap partition seperti pada Linux pada PC.
v  flash memory pada PDA yang memiliki sifat hanya dapat menangani penulisan block sekitar 100.000 kali, menyebabkan file sistem yang sering menulis pada block seperti ext2fs dari Linux menimbulkan masalah. Hal ini akan dapat berjalan, tetapi akan membakar habis block jika tidak pernah menyentuh block yang lainnya.
v  Masalah suspend PDA yang sebelumnya tidak pernah ditangani oleh Linux, yaitu jika PDA dimatikan dan baru dinyalakan beberapa hari kemudian, sedangkan ada daemon yang dijalankan tiap hari. Linux harus dapat memastikan apa yang harus dilakukan dalam kondisi seperti ini.

E. Software Pendukung

Berikut ini akan dibahas beberapa faktor-faktor utama yang menjadikan PDA ini sangat revolusioner.
Ø  Communication:
     Blueboard,dan Bluechat, untuk komunikasi Bluetooth sesama Palm
     Dialer, untuk mendial nomor ponsel dari Palm
     Phonelink, untuk melakukan setting ponsel WAP browser, untuk menjelajah WAP site
     Web Browser Pro, untuk mejelajah website dan mendukung Javascrip
     SMS, untuk membuat dan mengirim SMS dari Palm melalui ponsel
     VersaMail 2.0, untuk email client
Ø  Entertainment
ü  MagicDog,sebuah Permainankartu
ü  Palm reader, untuk membaca palm document
ü  Photo Base, untuk melihat foto yang berbasis JPG
ü  Mp3 Palayer
Ø  Productivity
o   Acrobat reader for Palm, untuk membaca document berbasis PDF
o   Documents To Go, untuk membaca dan membuat office dokumen
o   Mobile DB, sebuah aplikasi database sederhana berbasis Palm
o   Power One, sebuah aplikasi pengganti calculator standard di palm

Philips juga tak ingin melewatkan peluang binsis seiring makin populernya penggunaan PDA Palm. Sebuah software yang mampu jadikan Palm layaknya remote kontrol universal. Software untuk manfaatkan PDA Palm sebagai remote kontrol tersebut diberi nama ProntoLite dan dibuat khusus oleh Philips untuk dijalankan di PDA
Software tersebut berbasiskan pada aplikasi yang sama dengan yang digunakan philips untuk membuat remote kontrol bagi peranti elektronik yang dihasilkan. Namun penggunaan di PDA Palm akan lebih menarik karena dengan kalibrasi tertentu Prontolife tersebut menjadikan PDA palm mampu mengontrol 10 peranti elektronik yang berlainan hanya lewat 1 PDA.
PalmSource sebagai perusahaan mandiri pembuat sistem operasi dan aplikasi untuk Palm, berjanji berikan detil PalmOS 6 awal tahun depan, atau tak lama setelah memasarkan PalmOS 5.
Semua fitur terbaru yang akan disajikan oleh PalmOS 6 tersebut juga akan dibeberkan tak lama setelah PalmSource merilis PalmOS 5 tersebut. Sekilas PalmSource emmberikan gambaran bahwa PalmOS 6 akan dilengkapi dengan fitur fungsi pengamanan data, integtrasi layanan web serta koneksi data lewat sambungan wireless yang lebih fleksibel.
Untuk fitur pengamanan data, PalmOS 6 akan menggunakan metode kode yang ditandai dengan sertifikasi. Dengan sertifikasi tersebut maka pemilik bisa menentukan kelompok pengguna yang mana yang boleh membaca isi data tersebut. Dengan sertifikasi itu pula administrator jaringan bisa menentukan batasan akses peranti Palm dalam jaringan komputer.
Kemampuan koneksi juga mengalami perluasan serta peningkatan skalabilitas. Pada PalmOS 6 nanti keberadaan saluran koneksi yang berbeda tetap bisa dimanfaatkan untuk melakukan koneksi data. Contohnya bila seseorang berada di area yang didukung koneksi internet lewat akses Wi-Fi juga bakal bisa terhubung ke internet lewat GSM atau CDMA agar koneksinya tidak terputus.
Untuk mendapatkan e-mail perusahaan, Anda dapat menggunakan Symmetry Pro buatan Infowave, yang dapat mengirimkan Microsoft Exchange dari desktop.
Nampaknya, janji GPRS di produk ini lebih tinggi dari kenyataannya, karena Pocket PC harus memastikan sambungan ke jaringan setiap kali dibutuhkan untuk mengirim atau menerima data-sebuah proses yang cukup memakan waktu. Memang sulit untuk mengukur kecepatan jaringan dalam mengirim e-mail, namun yang jelas lebih lamban dibanding dial-up pada sambungan dengan kabel. Terkadang, produk ini tidak dapat tersambung ke jaringan, bahkan di daerah dimana biasanya tidak ada masalah dengan layanan suara.




 II.4  Hardware 

A. Desain
Pada Pandangan pertama mungkin bagi para pengguna teknologi akan merasa tertarik dengan bentuk PDA yang mungil, kecil
Persaingan selalu melahirkan kreativitas. Begitu juga di dunia teknologi ponsel dan PDA. Kadang, kreativitas itu tak terbayangkan, begitu manis dan canggih, menarik dan  sarat dengan teknologi tinggi,dimana PDA merangkap ponsel.
Dari segi desain para produsen PDA berlomba lomba dalam menarik para pengguna PDA. Desain yang kecil dan layar yang lebar juga berwarna merupakan salah satu daya tarik tersendiri karena dengan layar yang beresolusi tinggi dapat memanjakan mata pengguna, pengguna PDA tidak perlu memincingkan matanya guna membaca dari layar monitornya.Dengan teknologi yang semakin maju, PDA sekarang pun  dapat menampilkan gambar mendekati warna aslinya. Dan untuk tingkat keterangan (brightness) pada layarnya bisa dikata cukup bagus dimana pada umumnya pengguna cukup menggunakan 25-33% brightness pada Tungsten T ini, karena pada dasarnya penggunaan lebih dari level tersebut tidak efektif, dan bila battery sudah mencapai tingkat rendah (low battery) maka display akan secara otomatis menurunkannya  ke level 33.
Salah satu dari PDA Zaurus terbaru tersebut sudah dipamerkan saat pagelaran Ceatec dan World PC Expo yang berlangsung di Jepang baru-baru lalu. Tidak seperti PDA lain pada umumnya, Sharp melakukan lompatan dengan menampilkan desain inovatif menyerupai notebook lengkap dengan keyboard mini untuk Zaurus terbaru tersebut
Tak lama lagi dua PDA Zaurus terbaru buatan Sharp akan meluncur dengan disain inovatif dan menggunakan mini keyboard, dimana Sistem operasinya masih andalkan Linux, sama seperti Zaurus pendahulunya.
Kemiripannya dengan notebook juga makin nampak kental bila menilik penggunaan monitor LCD yang lebih lebar daripada PDA lain pada umumnya. Layar LCD dan keyboard mini tersebut, masing-masing menempati separuh body PDA yang bisa dikatupkan. Dengan desain seperti itu PDA Zaurus ini memang tampil beda dibanding PDA lain pada umumnya.
Layar monitor juga merupakan salah satu faktor daya tarik dari sebuah PDA.Sampai sekarang teknologi yang digunakan adalah Monitor LCD yang digunakan mampu menampilkan resolusi 640 x 480 pixel (VGA). Tampilan resolusi tinggi tersebut dimungkinkan berkat penggunaan teknologi terbaru hasil pengembangan Sharp untuk menggandakan tampilan di lapisan TFT LCD standar
konvergensi antara komputer dan ponsel (PDA), yang melengkapi perabot rumah tangga yang juga telah serba digital, seperti kulkas `pintar' yang dapat memberi sinyal jika soft drink di dalamnya habis, atau pengatur suhu ruangan otomatis, serta perabot lain yang juga serba otomatis.Selain menghibur, peralatan digital juga memberikan banyak manfaatnya. Kehadiran PDA misalnya, selain dapat dipergunakan untuk perkerjaan kantor, PDA yang sudah terkoneksi ke internet juga dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai transaksi rumah tangga, misalnya membayar tagihan lewat internet banking. Selain itu, bagi PDA yang sudah dilengkapi dengan fungsi ponsel di dalamnya, maka dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga di luar kota.
Lihat saja, jika Anda memiliki account GPRS, Anda dapat menggunakan program email Pocket PC untuk tersambung ke semua account surat elektronik standard, yang juga dapat menerima attachment dalam Microsoft Word dan model surat lainnya..
Dalam Hal Desain memang PDA akan terus mengecil seperti PDA yang sudah terintegrasi pada jam tangan, yang di perkenalkan dengan nama Wrist PDA Sejumlah aplikasi standar Wrist PDA ini antara lain address book, date book, memo pad, calculator dan to do list.

B. Processor
Perangkat PDA sekarang ini umumnya didukung oleh prosesor Intel StrongArm berkecepatan 206 Mhz, bahkan perangkat terbaru yang akan diluncurkan di pasaran dalam waktu dekat ini akan menggunakan prosesor yang lebih moderen berkecepatan 250 Mhz dan 400 Mhz.
Bila sampai saat ini semua Palm OS based PDA masih berjalan diatas processor Dragonball dari Motorola, dengan kecepatan yang bervariasi mulai 16 MHz sampai dengan yang paling cepat yaitu 66 MHz yang ada pada beberapa Sony Clie keluaran terakhir, maka pada m550 dipergunakan processor Texas Intrument OMAP 1510 yang berbasis arsitektur ARM seperti yang dipergunakan pada Pocket PC based PDA, namun untuk processor, kecepatannya tidak seperti PDA berbasis Pocket PC yang sampai diatas 200 MHz, melainkan hanya menggunakan 144 MHz saja, mungkin hal ini dipertimbangkan karena aplikasi Palm tidak terlalu haus kecepatan, dan juga mempertimbangkan karena kemampuan battery juga harus dipertahankan tetap lama. Dan ternyata processor Tungsten T juga tidak sama 100% dengan processor ARM biasa, karena adanya tambahan DSP yang membuat kemampuan processornya lebih baik dari standard processor berbasis ARM.

C. Memori Dan Media Penyimpanan
Ketika penulis menulis makalah ini memori (RAM) yang ditampung dari PDA sekarang sudah mencapai 64MB. Bodi boleh mungil, tapi daya tampung memorinya besar. Sedangkan untuk ( ROM )Yang beredar saat ini mempunyai memori antara 16- 32 Mega Byte (MB). Kapasitas memori 2 MB sudah cukup untuk menyimpan buku alamat, kalender, membuat catatan, dsb. Apalagi kalau wadah memorinya lebih besar, jelas bisa menyimpan file lebih banyak. Foto digital atau rekaman audio pun bisa masuk. Malah kalau mau, kemampuan menyimpan data masih dapat didongkrak lagi dengan medium penyimpan data sekunder macam memory card (kartu memori).
Untuk media penyimpanan, banyak pilihan bagi PDA. Ada yang memakai CompactFlash, SmartMedia, Memoru Stick, MultiMedia Cards, sampai ke Secure Digital. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. CompactFlash, misalnya, tergolong yang paling banyak digunakan karena tidak mudah rusak dan butuh sedikit daya. Namun, ukurannya masih agak besar bila dibandingkan dengan jenis MultiMedia Cards dan Secure Digital.
Kedua perangkat penyimpan terakhir tadi memang hanya seukuran perangko, tapi bisa menyimpan data hingga beberapa megabytes. Walau demikian, karena masih baru, Secure Digital masih dalam tahap perkenalan ke konsumen.
D. Power Supply
Power supply atau dalam hal ini dipakai baterai, PDA hampir mirip dengan laptop yaitu menggunakan baterai yang rechargeable (dapat di isi ulang ). Untuk kebutuhan mobilitas ini PDA pun harus dapat bekerja semaksimal mungkin dengan diharuskan always on 
Baterai yang umum digunakan adalah baterai AAA dan baterai Lithium Ion yang masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing, yang salah satu contohnya adalah baterai AAA alkaline dan tahan digunakan selama dua minggu penggunaan intensif tanpa mengganti baterai. Dan dengan baterai Lithium –Ion dapat bertahan selama 65 jam.
Untuk Wrist PDA (PDA pada jam tangan ) digerakkan oleh tenaga baterai yang diperkirakan sanggup menyuplai listrik selama empat hari, dengan asumsi penggunaan 30 menit per hari tanpa menyalakan backlight.

E. Konektifitas
Mengakses jaringan Internet maupun jaringan kerja di perkantoran atau di rumah sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari. Ketika berbagai perangkat komputer genggam PDA (Personal Digital Assistance) menjadi perlengkapan sehari-hari seperti ponsel, sebenarnya banyak persoalan yang kemudian muncul dan adakalanya sering merepotkan diri sendiri. Karena, kehadiran PDA dalam kehidupan ternyata di sisi lain juga menghadirkan banyak kabel, mulai dari kabel listrik untuk menambah tenaga perangkat yang digunakan, sampai perangkat tambahan (beserta kabelnya tentunya) untuk bisa mengakses jaringan kerja, modem, atau sejenisnya.
Bayangkan apa jadinya kalau kita sudah mulai terbiasa menggunakan wireless e-mail atau kita bisa chatting lewat PDA ? Kemungkinan SMS segera mati dan dilupakan bisa saja terjadi setiap saat. Itu sebabnya, banyak perusahaan telepon selular yang mulai melirik teknologi ini dan mendesain ulang telepon genggam mereka menjadi hibrid, telepon genggam plus PDA. Kyocera dan Samsung konon akan segera meluncurkan telepon genggam yang mereka sebut Smartphone yang memiliki PDA dengan platform Palm Operating System. Malah beberapa desainer industri dari berbagai perusahaan telepon genggam sudah banyak yang menggagas ide-ide segar yang baru untuk PDA. Misalnya saja kemungkinan PDA menjadi video-phone sekaligus.
Untuk konektifitas Palm tetap mempergunakan universal connector yang seperti dipergunakan oleh Palm m5xx, sehingga secara teoritis semua aksesoris dari Palm m5xx masih bisa dipergunakan pada m550, namun hal ini tidak bisa secara langsung, karena driver untuk aksesoris itu harus sudah ada di Palm OS 5, bila tidak maka aksesoris itu juga tidak bisa dipergunakan, hal ini tidak berlaku bagi travel charger, karena charger tidak membutuhkan driver.
Selain itu untuk komunikasi nirkabel, Tungsten T masih mempertahankan adanya IrDA yang ada dibagian atas, dan beberapa pihak mengatakan bahwa IrDA pada m550 ini bukan IrDA yang sifatnya enhanced dalam artian jangkauannya bisa lebih dari 1 meter, namun pada saat dilakukan review ternyata IrDA Tungsten T bisa menjangkau lebih dari 3 meter sehingga bisa disimpulkan bahwa IrDA yang dimiliki PDA ini adalah versi enhanced sehingga penggunaan aplikasi remote control yang sayangnya tidak ada pada bundle paketnya bisa dipergunakan dengan baik.
Dan untuk membuat teknologi PDA ini semakin baik palm telah memasukkan fungsi Bluetooth secara built in di dalam m550, hal ini membuat expansion card maupun universal connector menjadi bebas untuk dipergunakan, tidak seperti Palm m5xx dan Sony Clie yang harus mengorbankan salah satu fungsi expansionnya untuk mendapatkan kemampuan Bluetooth, dan fungsi ini berjalan dengan baik pada testing, namun bila anda mulai memasuki fase low battery maka kemampuan ini menjadi otomatis disable.







BAB III
KESIMPULAN
  III.1  Kesimpulan                                                      
Kebutuhan terhadap mobilitas berkomunikasi dan kebutuhan terhadap pemuasan hiburan yang berkelas dan berteknologi canggih membuat banyak keluarga di Indonesia rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk memiliki peralatan-peralatan digital yang dibutuhkannya. Selain itu, trend menjamurnya gaya hidup digital ini juga didorong oleh gencarnya promosi vendor produk-produk berteknologi digital dari seluruh dunia.
Pengguna device ini masih tergolong high end class, dikarenakan harganya yang masih relatif mahal.  Tapi dengan bertumbuh kembangnya para produsen PDA  membuat persaingan harga dapat membuat device ini menjadi lebih terjangkau kalangan Middle End.
Sistem operasi Dan software penunjang juga merupakan factor daya tarik tersendiri dalam penggunaanya. Karena orang lebih cenderung memakai yang simple dan memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya. Banyak hala yang dapat dilakukan device ini yang diantaranya mulai daari komunikasi, productivity, komputasi hingga Entertaintment.
Desainnya yang kecil, memorinya yang besar dan daya tampungnya yang juga besar, dan kecepatanya dalam proses membuat alat ini benar benar menjadi assistant bagi siapa saja.
Dengan perkembangan hardware dan software seperti sekarang ini, diharapkan akan bermunculan ide yang kreatif dan inovatif, juga lahirnya produk produk lain yang lebih smart. Tidak menutup kemungkinan nanti PDA akan dapat dicangkokkan pada lensa mata dan dioperasikan hanya dengan kedipan mata.

Selasa, 29 November 2011

postheadericon Sejarah Berdirinya Man 1 Bandar Lampung


Ditulis Oleh : Emil Rachman.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tanjungkarang berdiri pada tanggal 1 Juli 1979. Madrasah ini merupakan alih fungsi dari Sekolah Persiapan Institut Ilmu Agama Islam Negeri (SPAIN) Tanjungkarang. Madrasah yang dahulu masih menyatu dengan kampus IAIN Lampung di Kaliawi ini juga merupakan MAN yang pertama di Propinsi Lampung. Nama madrasah ini adalah Madrasah Aliyah Negeri Tanjungkarang. Perubahan penyebutan menjadi MAN 1 Bandar Lampung oleh masyarakat merupakan penyesuaian atas perubahan nama ibukota provinsi Lampung.
Seiring dengan proses perkembangan kota dan kondisi yang masih sulit untuk melakukan pengembangan saat itu, Bapak Yasir Hadibroto sebagai Gubernur KDH Lampung saat itu melalui Ka. Kanwil Depag Bapak Prof. Drs. H. Masdar Helmi, menghibahkan lahan seluas 2 Ha di Sukarame untuk dijadikan lokasi pembangunan MAN 1 Bandarlampung. Wali Kota Bandar Lampung saat itu juga memberikan lahan seluas 0,6 Ha, sehingga luas madrasah ini secara keseluruhan menjadi 2,6 Ha (26.000 m2). Pembangunan pertama di lokasi yang baru ini dimulai tahun 1981, dan hanya membangun 3 lokal yang dialokasikan untuk siswa kelas 3 pindahan dari kampus Kaliawi. Sejak saat itu pembangunan secara bertahap terus berlanjut hingga saat ini.
Untuk menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan kehadiran ulama intelektual, pada tahun 1999 atas gagasan Bpk. Prof H. Munawir Sadzali MA sebagai Menteri Agama saat itu, MAN 1 Bandarlampung ditetapkan sebagai satu dari 27 Madrasah Aliyah di Indonesia untuk menyelenggarakan program peningkatan Ilmu Agama. Program ini selanjutnya disebut Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK). Keberadaan  MAPK adalah sebagai program yang setara dengan program lain yang ada di MAN 1 Bandarlampung. Kurikulum yang digunakan 70% merupakan ilmu agama dan 30% merupakan ilmu umum, dengan bahasa pengantar bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Dengan jumlah siswa 40 siswa putra yang diasramakan serta disubsidi oleh Depag, program MAPK menjadi program unggulan. Keunggulan ini terutama pada kemampuan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta kemampuan siswa MAPK menembus berbagai perguruan tinggi favorit di luar negeri, yakni Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia. Berkat keunggulan yang kian nyata, program MAPK mendapat dukungan dari Bpk. Gubernur Pudjono Pranjoto, melalui Bpk. Ka.Kanwil Depag Lampung, Drs. H. Syamsuddin Thaher, yakni pemberian bantuan fasilitas infrastruktur berupa jalan, mess guru tutor, dan dana operasional.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tahun 1992 tentang alih fungsi PGAN menjadi MAN, MAN Tanjungkarang berubah menjadi MAN 1 Tanjungkarang, dan dengan sendirinya orientasi pengembangan mutu madrasah tidak hanya pada program Ilmu Agama, melainkan juga pada program IPA dan IPS. Kebijakan ini menempatkan posisi madrasah sama dengan SMU, oleh karena itu tantangan madrasah menjadi relatif berat. Untuk menjawab persaingan dengan SMU namun tetap menjaga ciri keislamannya, pada tahun 1996 MAN 1 Tanjungkarang membentuk kelas Intensif yang pembiayaannya dibantu oleh orang tua siswa dimana program ini  berorientasi pada keunggulan MIPA. Program ini cukup berhasil mengangkat prestasi madrasah khususnya dalam berbagai lomba bidang studi umum. Selain itu cukup banyak para alumni yang berhasil melanjutkan pendidikannya di berbagai PTN favorit di Indonesia.
Berkat berbagai keberhasilan tersebut, serta didukung oleh SDM yang dimiliki, pada tahun 1998 MAN 1 Tanjungkarang mendapat kepercayaan menjadi MAN Model, yakni MAN percontohan yang didanai oleh ADB melalui proyek Development Madrasah Aliyah Project (DMAP) dengan SK Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Nomor: IV/PP.006/KEP/17A/98 tanggal 28 Februari 1998. Untuk mendukung program tersebut, MAN Model dilengkapi dengan beberapa fasilitas, termasuk Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) dan Pusat Pengembangan Madrasah (PPM).
Menindaklanjuti perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi generasi Islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki madrasah yang berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional bahkan pada skala internasional, untuk itu MAN 1 Bandar Lampung diharapkan mampu mewujudkan keluaran  siswa yang tanggap dan mampu mengatasi berbagai tantangan dalam persaingan global. Salah satu upaya yang dianggap akan mampu mewujudkan hal tersebut adalah dengan memproyeksikan diri pada perubahan visi dam misi yang akan dikembangkan menuju madrasah nasional  berstandar internasional.
Untuk menuju kearah visi dan misi perlu adanya dukungan terutama pada pemerintah c/q Departemen Agama serta Pemerintah Daerah dan masyarakat yang peduli madrasah dalam program percepatan tercapainya 8 standar pendidikan yang ditetapkan oleh BNSP serta meningkatkan kearah tercapainya standar internasional baik bidang ilmu agama maupun bidang umum.
Adapun kepemimpinan MAN Model sejak berdirinya telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan yaitu :
1
Drs. Mansyur
periode
1979
-
1981
2
Drs. H. Ngatio Haryantyo
periode
1981
-
1985
3
Drs. H. Umar Choli
periode
1985
-
1988
4
Drs. H. Jauhari Mauludin
periode
1988
-
1999
5
Drs. H. M. Husni Salman
periode
1999
-
2000
6
Drs. Sabihis
periode
2000
-
2005
7
Drs. H. Jamsari, M.Ag.
periode
2005
-
Sekarang


Senin, 28 November 2011

postheadericon Sabet Juara Bahasa Inggris hingga Alquran




SEPTIFA Leiliano Ceria, siswi kelas XII MAN 1 Bandar lampung, patut dibanggakan. Pasalnya, beberapa prestasi telah diukirnya dan itu dari berbagai disiplin keilmuan, mulai dari pidato bahasa Inggris, fahmil Quran, hingga kepenyiaran. 
Prestasi remaja kelahiran Blitar, 14 September 1993, dari pasangan Prof. Dr. Hi. Abi Kusno, Ms.Pd. (alm) dan Hj. Nurlaili ini meliputi juara III Speech Contest se-Lampung dalam rangka English Olympiad di Sekolah Dharma Bangsa pada 2010, juara I Speech Contest se-Lampung dalam rangka HUT SMAN 1 Bandarlampung 2010, juara II Speech Contest se-Lampung yang digelar Gudep Pramuka di Unila 2011, juara I Speech Contest se-Sumbagsel di IAIN Raden Intan Bandarlampung 2011, dan harapan II Speech Contest se-Bandarlampung yang diadakan Australia English Course 2011.
Selain itu, juara III Fahmil Quran dalam rangka MTQ Mesuji 2010 serta juara favorit Radio Announcer dan Newscaster dalam rangka Workshop Broadcasting di UBL tahun 2010. Ia juga masuk lima besar pada lomba pidato HAM di Kemenham Provinsi Lampung 2011.
Siswi jurusan ilmu agama islam (IAI) di MAN model ini memang sering mengikuti kompetisi dan kegiatan. Ia misalnya, pernah menjadi peserta studi banding penyetaraan gender di University Kebangsaan Malaysia 2010 dan peserta Seminar Jurnalistik oleh Forkapmi Lampung  2010
Ano, sapaan akrab Septifa Leiliano Ceria, remaja yang tinggal di Jl. Pagaralam Gg. Lambang No. 21, Kedaton, Labuhanratu, Bandarlampung, ini bercita-cita ingin menjadi diplomat. ’’Karenanya berbagai kegiatan dan lomba saya ikuti untuk mengasah kemampuan,’’ tutur anak ke-5 dari lima bersaudara ini.
Kegiatan lainnya yang juga pernah diikuti seperti Seminar Kerukunan Umat Beragama yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia 2010 serta Seminar Komunikasi oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi Republik Indonesia 2010.
Tak hanya itu. Alumnus MI Plus Hidayatullah Blitar dan MTsN 1 Bandarlampung yang bergolongan darah O ini hobi membaca, berenang, menulis, travelling, jelajah alam, wisata kuliner, dan browsing.
Ano menuturkan, setiap individu memiliki sesuatu yang terpendam dalam dirinya dan membuat berbeda dari individu lain. ’’Namun, itu bergantung bagaimana cara dia mengembangkan dirinya dan sebagai generasi muda yang masih fresh. Kita harus memanfaatkan kemampuan terpendam dengan berbagai cara. Di antaranya berani membuka wawasan mengenai hal baru seperti browsing, membaca, dan menulis,’’ tuturnya.
Ditambahkan, tanpa mencoba hal baru, remaja tidak bisa melihat sesuatu peluang dari kemampuan diri. ’’Namun sebagai remaja, kita harus bisa membedakan hal baru mana yang positif dan negatif,’’ tegasnya.  
Ano juga mementingkan untuk menjaga kesehatan tubuh, karena aset penting. ’’Kita tidak bisa mengembangkan kemampuan diri jika kesehatan tidak mendukung. Kalau badan fit, kemampuan kerja otak pun berjalan baik,’’ jelasnya.
Kemudian, ia menambahkan, berdoa dan tidak pernah menyerah adalah kunci utama lainnya. ’’Banyak orang yang memiliki kemampuan tapi tidak bisa mengembangkannya, karena kurangnya doa juga usaha. Kegagalan harus kita anggap sebagai hal biasa. Karena kegagalan tersebut, kita bisa melangkah lebih baik,’’ katanya.
Ia memiliki moto hidup, kesalahan itu dijadikan tombak untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, bukan disesali. ’’Gunakan prioritas waktu untuk membagi aktivitas keseharian guna membagi antara hobi dan kepentingan belajar. Dengan cara itu, prestasi akademik dan nonakademik berjalan seimbang sehingga kita dan orang tua senang,’’ tambahnya. (shn/c3/tru)

postheadericon Paskibra MAN 1 Wakili Lampung


KEBANGGAAN: Kepala MAN 1 Bandarlampung beserta guru-guru dan siswa yang tergabung dalam ekskul Paskibra berpose bersama piala kejuaraan.
BANDARLAMPUNG - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Model Bandarlampung memiliki berbagai ekstrakurikuler (ekskul) yang semuanya telah mencetak prestasi membanggakan. Salah satunya anggota Paskibra MAN 1 (Model) Bandarlampung Fikrhatul Fitriyah Musthafa yang terpilih mewakili Lampung sebagai Paskibraka Nasional 2011 pada Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Jakarta nanti.
Ekskul Paskibra MAN 1 Bandarlampung yang berdiri pada 1993 itu juga telah melahirkan banyak bibit-bibit unggul. Maka tak heran bila sejak berdirinya sudah banyak meraih prestasi.
Seperti, pada periode 2009-2011 menjadi juara 1 Lomba PBB Putra di tingkat Provinsi Lampung, juara 2 Lomba PBB Putri tingkat Provinsi Lampung, dan juara umum lomba PBB tingkat Provinsi Lampung yang semuanya diadakan di MAN 2 Tanjungkarang.
Tak hanya itu. Masih ada beberapa prestasi yang diraih ekskul Paskibra MAN 1 Bandarlampung. Seperti, juara 1 lomba PBB Putra tingkat Kota Bandarlampung di Trisakti, juara 1 lomba PBB Putri tingkat Provinsi Lampung di Polinela, juara 2 lomba PBB putra di tingkat provinsi Politeknik Negeri Lampung, serta juara umum lomba PBB tingkat Provinsi Lampung di Politeknik Negeri Lampung.
Fikrhatul Fitriyah telah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti karantina yang nantinya menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka.
Remaja kelahiran Bandarlampung, 15 Maret 1994, dari pasangan Drs. Shonhaji, M.Ag. dan Nurhidayati, S.Ag., ini pun telah banyak mengukir prestasi di bidang lain. Di antaranya, juara 1 lukis kaligrafi se-Blitar, juara 3 kaligrafi Harlah se-Kota Blitar, juara 1 kaligrafi se-Jawa Timur, dan juara 1 MTQ Pelajar II se-Lampung.
Prestasi Paskibra pada periode 2009-2011 ini tak terlepas dari usaha segenap pengurus, anggota dan guru pembina Paskibra Leni Herlina, S.Pd., pelatih Panca Arum Taruna (TNI-AL), serta Ketua Paskibra Mia Isnaini yang kini duduk di kelas 12 IPA 4.
’’Jumlah anggota Paskibra MAN 1 Model Bandarlampung saat ini 108 siswa dengan rincian 60 capas, 32 siswa pasibra, dan 18 siswatama,’’ tutrur Mia kemarin (17/7). (shn/c3/tru)

Diberdayakan oleh Blogger.

nilailah sesuka antum ^^

NGERUMPI!!

nambah truss doong -,-"

yang lgi boke, sms dri sini aje..

JAM KITE

Followers