Selasa, 29 November 2011

postheadericon Sejarah Berdirinya Man 1 Bandar Lampung


Ditulis Oleh : Emil Rachman.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tanjungkarang berdiri pada tanggal 1 Juli 1979. Madrasah ini merupakan alih fungsi dari Sekolah Persiapan Institut Ilmu Agama Islam Negeri (SPAIN) Tanjungkarang. Madrasah yang dahulu masih menyatu dengan kampus IAIN Lampung di Kaliawi ini juga merupakan MAN yang pertama di Propinsi Lampung. Nama madrasah ini adalah Madrasah Aliyah Negeri Tanjungkarang. Perubahan penyebutan menjadi MAN 1 Bandar Lampung oleh masyarakat merupakan penyesuaian atas perubahan nama ibukota provinsi Lampung.
Seiring dengan proses perkembangan kota dan kondisi yang masih sulit untuk melakukan pengembangan saat itu, Bapak Yasir Hadibroto sebagai Gubernur KDH Lampung saat itu melalui Ka. Kanwil Depag Bapak Prof. Drs. H. Masdar Helmi, menghibahkan lahan seluas 2 Ha di Sukarame untuk dijadikan lokasi pembangunan MAN 1 Bandarlampung. Wali Kota Bandar Lampung saat itu juga memberikan lahan seluas 0,6 Ha, sehingga luas madrasah ini secara keseluruhan menjadi 2,6 Ha (26.000 m2). Pembangunan pertama di lokasi yang baru ini dimulai tahun 1981, dan hanya membangun 3 lokal yang dialokasikan untuk siswa kelas 3 pindahan dari kampus Kaliawi. Sejak saat itu pembangunan secara bertahap terus berlanjut hingga saat ini.
Untuk menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan kehadiran ulama intelektual, pada tahun 1999 atas gagasan Bpk. Prof H. Munawir Sadzali MA sebagai Menteri Agama saat itu, MAN 1 Bandarlampung ditetapkan sebagai satu dari 27 Madrasah Aliyah di Indonesia untuk menyelenggarakan program peningkatan Ilmu Agama. Program ini selanjutnya disebut Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK). Keberadaan  MAPK adalah sebagai program yang setara dengan program lain yang ada di MAN 1 Bandarlampung. Kurikulum yang digunakan 70% merupakan ilmu agama dan 30% merupakan ilmu umum, dengan bahasa pengantar bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Dengan jumlah siswa 40 siswa putra yang diasramakan serta disubsidi oleh Depag, program MAPK menjadi program unggulan. Keunggulan ini terutama pada kemampuan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta kemampuan siswa MAPK menembus berbagai perguruan tinggi favorit di luar negeri, yakni Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia. Berkat keunggulan yang kian nyata, program MAPK mendapat dukungan dari Bpk. Gubernur Pudjono Pranjoto, melalui Bpk. Ka.Kanwil Depag Lampung, Drs. H. Syamsuddin Thaher, yakni pemberian bantuan fasilitas infrastruktur berupa jalan, mess guru tutor, dan dana operasional.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tahun 1992 tentang alih fungsi PGAN menjadi MAN, MAN Tanjungkarang berubah menjadi MAN 1 Tanjungkarang, dan dengan sendirinya orientasi pengembangan mutu madrasah tidak hanya pada program Ilmu Agama, melainkan juga pada program IPA dan IPS. Kebijakan ini menempatkan posisi madrasah sama dengan SMU, oleh karena itu tantangan madrasah menjadi relatif berat. Untuk menjawab persaingan dengan SMU namun tetap menjaga ciri keislamannya, pada tahun 1996 MAN 1 Tanjungkarang membentuk kelas Intensif yang pembiayaannya dibantu oleh orang tua siswa dimana program ini  berorientasi pada keunggulan MIPA. Program ini cukup berhasil mengangkat prestasi madrasah khususnya dalam berbagai lomba bidang studi umum. Selain itu cukup banyak para alumni yang berhasil melanjutkan pendidikannya di berbagai PTN favorit di Indonesia.
Berkat berbagai keberhasilan tersebut, serta didukung oleh SDM yang dimiliki, pada tahun 1998 MAN 1 Tanjungkarang mendapat kepercayaan menjadi MAN Model, yakni MAN percontohan yang didanai oleh ADB melalui proyek Development Madrasah Aliyah Project (DMAP) dengan SK Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Nomor: IV/PP.006/KEP/17A/98 tanggal 28 Februari 1998. Untuk mendukung program tersebut, MAN Model dilengkapi dengan beberapa fasilitas, termasuk Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) dan Pusat Pengembangan Madrasah (PPM).
Menindaklanjuti perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi generasi Islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki madrasah yang berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional bahkan pada skala internasional, untuk itu MAN 1 Bandar Lampung diharapkan mampu mewujudkan keluaran  siswa yang tanggap dan mampu mengatasi berbagai tantangan dalam persaingan global. Salah satu upaya yang dianggap akan mampu mewujudkan hal tersebut adalah dengan memproyeksikan diri pada perubahan visi dam misi yang akan dikembangkan menuju madrasah nasional  berstandar internasional.
Untuk menuju kearah visi dan misi perlu adanya dukungan terutama pada pemerintah c/q Departemen Agama serta Pemerintah Daerah dan masyarakat yang peduli madrasah dalam program percepatan tercapainya 8 standar pendidikan yang ditetapkan oleh BNSP serta meningkatkan kearah tercapainya standar internasional baik bidang ilmu agama maupun bidang umum.
Adapun kepemimpinan MAN Model sejak berdirinya telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan yaitu :
1
Drs. Mansyur
periode
1979
-
1981
2
Drs. H. Ngatio Haryantyo
periode
1981
-
1985
3
Drs. H. Umar Choli
periode
1985
-
1988
4
Drs. H. Jauhari Mauludin
periode
1988
-
1999
5
Drs. H. M. Husni Salman
periode
1999
-
2000
6
Drs. Sabihis
periode
2000
-
2005
7
Drs. H. Jamsari, M.Ag.
periode
2005
-
Sekarang


Senin, 28 November 2011

postheadericon Sabet Juara Bahasa Inggris hingga Alquran




SEPTIFA Leiliano Ceria, siswi kelas XII MAN 1 Bandar lampung, patut dibanggakan. Pasalnya, beberapa prestasi telah diukirnya dan itu dari berbagai disiplin keilmuan, mulai dari pidato bahasa Inggris, fahmil Quran, hingga kepenyiaran. 
Prestasi remaja kelahiran Blitar, 14 September 1993, dari pasangan Prof. Dr. Hi. Abi Kusno, Ms.Pd. (alm) dan Hj. Nurlaili ini meliputi juara III Speech Contest se-Lampung dalam rangka English Olympiad di Sekolah Dharma Bangsa pada 2010, juara I Speech Contest se-Lampung dalam rangka HUT SMAN 1 Bandarlampung 2010, juara II Speech Contest se-Lampung yang digelar Gudep Pramuka di Unila 2011, juara I Speech Contest se-Sumbagsel di IAIN Raden Intan Bandarlampung 2011, dan harapan II Speech Contest se-Bandarlampung yang diadakan Australia English Course 2011.
Selain itu, juara III Fahmil Quran dalam rangka MTQ Mesuji 2010 serta juara favorit Radio Announcer dan Newscaster dalam rangka Workshop Broadcasting di UBL tahun 2010. Ia juga masuk lima besar pada lomba pidato HAM di Kemenham Provinsi Lampung 2011.
Siswi jurusan ilmu agama islam (IAI) di MAN model ini memang sering mengikuti kompetisi dan kegiatan. Ia misalnya, pernah menjadi peserta studi banding penyetaraan gender di University Kebangsaan Malaysia 2010 dan peserta Seminar Jurnalistik oleh Forkapmi Lampung  2010
Ano, sapaan akrab Septifa Leiliano Ceria, remaja yang tinggal di Jl. Pagaralam Gg. Lambang No. 21, Kedaton, Labuhanratu, Bandarlampung, ini bercita-cita ingin menjadi diplomat. ’’Karenanya berbagai kegiatan dan lomba saya ikuti untuk mengasah kemampuan,’’ tutur anak ke-5 dari lima bersaudara ini.
Kegiatan lainnya yang juga pernah diikuti seperti Seminar Kerukunan Umat Beragama yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia 2010 serta Seminar Komunikasi oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi Republik Indonesia 2010.
Tak hanya itu. Alumnus MI Plus Hidayatullah Blitar dan MTsN 1 Bandarlampung yang bergolongan darah O ini hobi membaca, berenang, menulis, travelling, jelajah alam, wisata kuliner, dan browsing.
Ano menuturkan, setiap individu memiliki sesuatu yang terpendam dalam dirinya dan membuat berbeda dari individu lain. ’’Namun, itu bergantung bagaimana cara dia mengembangkan dirinya dan sebagai generasi muda yang masih fresh. Kita harus memanfaatkan kemampuan terpendam dengan berbagai cara. Di antaranya berani membuka wawasan mengenai hal baru seperti browsing, membaca, dan menulis,’’ tuturnya.
Ditambahkan, tanpa mencoba hal baru, remaja tidak bisa melihat sesuatu peluang dari kemampuan diri. ’’Namun sebagai remaja, kita harus bisa membedakan hal baru mana yang positif dan negatif,’’ tegasnya.  
Ano juga mementingkan untuk menjaga kesehatan tubuh, karena aset penting. ’’Kita tidak bisa mengembangkan kemampuan diri jika kesehatan tidak mendukung. Kalau badan fit, kemampuan kerja otak pun berjalan baik,’’ jelasnya.
Kemudian, ia menambahkan, berdoa dan tidak pernah menyerah adalah kunci utama lainnya. ’’Banyak orang yang memiliki kemampuan tapi tidak bisa mengembangkannya, karena kurangnya doa juga usaha. Kegagalan harus kita anggap sebagai hal biasa. Karena kegagalan tersebut, kita bisa melangkah lebih baik,’’ katanya.
Ia memiliki moto hidup, kesalahan itu dijadikan tombak untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, bukan disesali. ’’Gunakan prioritas waktu untuk membagi aktivitas keseharian guna membagi antara hobi dan kepentingan belajar. Dengan cara itu, prestasi akademik dan nonakademik berjalan seimbang sehingga kita dan orang tua senang,’’ tambahnya. (shn/c3/tru)

postheadericon Paskibra MAN 1 Wakili Lampung


KEBANGGAAN: Kepala MAN 1 Bandarlampung beserta guru-guru dan siswa yang tergabung dalam ekskul Paskibra berpose bersama piala kejuaraan.
BANDARLAMPUNG - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Model Bandarlampung memiliki berbagai ekstrakurikuler (ekskul) yang semuanya telah mencetak prestasi membanggakan. Salah satunya anggota Paskibra MAN 1 (Model) Bandarlampung Fikrhatul Fitriyah Musthafa yang terpilih mewakili Lampung sebagai Paskibraka Nasional 2011 pada Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Jakarta nanti.
Ekskul Paskibra MAN 1 Bandarlampung yang berdiri pada 1993 itu juga telah melahirkan banyak bibit-bibit unggul. Maka tak heran bila sejak berdirinya sudah banyak meraih prestasi.
Seperti, pada periode 2009-2011 menjadi juara 1 Lomba PBB Putra di tingkat Provinsi Lampung, juara 2 Lomba PBB Putri tingkat Provinsi Lampung, dan juara umum lomba PBB tingkat Provinsi Lampung yang semuanya diadakan di MAN 2 Tanjungkarang.
Tak hanya itu. Masih ada beberapa prestasi yang diraih ekskul Paskibra MAN 1 Bandarlampung. Seperti, juara 1 lomba PBB Putra tingkat Kota Bandarlampung di Trisakti, juara 1 lomba PBB Putri tingkat Provinsi Lampung di Polinela, juara 2 lomba PBB putra di tingkat provinsi Politeknik Negeri Lampung, serta juara umum lomba PBB tingkat Provinsi Lampung di Politeknik Negeri Lampung.
Fikrhatul Fitriyah telah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti karantina yang nantinya menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka.
Remaja kelahiran Bandarlampung, 15 Maret 1994, dari pasangan Drs. Shonhaji, M.Ag. dan Nurhidayati, S.Ag., ini pun telah banyak mengukir prestasi di bidang lain. Di antaranya, juara 1 lukis kaligrafi se-Blitar, juara 3 kaligrafi Harlah se-Kota Blitar, juara 1 kaligrafi se-Jawa Timur, dan juara 1 MTQ Pelajar II se-Lampung.
Prestasi Paskibra pada periode 2009-2011 ini tak terlepas dari usaha segenap pengurus, anggota dan guru pembina Paskibra Leni Herlina, S.Pd., pelatih Panca Arum Taruna (TNI-AL), serta Ketua Paskibra Mia Isnaini yang kini duduk di kelas 12 IPA 4.
’’Jumlah anggota Paskibra MAN 1 Model Bandarlampung saat ini 108 siswa dengan rincian 60 capas, 32 siswa pasibra, dan 18 siswatama,’’ tutrur Mia kemarin (17/7). (shn/c3/tru)

postheadericon Tim Pusat LSS-UKS Nilai MAN 1 Bandar lampung


MENILAI: Tim penilai pusat Lomba Sekolah Sehat (LSS) UKS yang diketuai Mahmud Yunus, S.K. M.Kes. disambut saat tiba di MAN 1 Bandarlampung. (Foto shinta)
LOMBA Sekolah Sehat (LSS) UKS yang diadakan pemerintah pusat menjadi perhatian semua sekolah. Tahun ini, hasil seleksi di masing-masing tingkatan yakni kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi memilih MAN 1 Model Bandarlampung sebagai perwakilan Lampung untuk mengikuti LSS UKS Nasional.
Sejak enam bulan lalu ketika MAN 1 Model Bandarlampung dinyatakan lolos seleksi tingkat provinsi untuk selanjutnya mengikuti LSS tingkat nasional, pihak sekolah ini sudah melakukan persiapan. Kemarin, tim penilai LSS-UKS dari pusat melakukan penilaian ke sekolah ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung Drs. Sukarma Wijaya mengatakan, saat jalannya penilaian oleh tim pusat, pihaknya mendukung MAN 1 Model Bandarlampung untuk menjadi sekolah sehat nasional. ’’Dari awal persiapan kami selalu memantau segala persiapannya, hingga hari ini pun kami tetap mendampingi hingga tim pusat selesai melakukan penilaian,’’ tegas Sukarma.
Kemarin, tim dari pusat melakukan penilaian untuk seluruh kondisi di MAN 1 Model Bandarlampung. Menurut Kepala MAN 1 Model Bandarlampung Drs. Hi. Jamsari, M.Ag., ada tiga aspek yang menjadi penilaian tim pusat. Yakni pendidikan sehat, pelayanan pendidikan, dan lingkungan pendidikan yang sehat.
’’Keseluruhan aspek dinilai, seperti program unggulan sekolah dan ekstrakurikuler terutama UKS, dan program unggulan sekolah ini adalah keagamaan,’’ tuturnya di sela-sela penilaian oleh tim pusat.
Para siswa pun termasuk objek penilaian karena akan ditanyai oleh tim penilai. Seperti tentang UKS, pengelolaan sampah, kebersihan, dan taman. ’’Jadi, di setiap ruang ada siswa yang menunggu dan akan menjelaskan program-program yang ada,’’ ujarnya.
Tim pusat yang berjumlah 10 orang tiba di MAN 1 Model Bandarlampung pukul 11.25 WIB. Kedatangan tim penilai pusat yang diketuai Mahmud Yunus, S.K., M.Kes. disambut tabuhan rebana oleh siswa-siswi MAN 1 Bandarlampung serta guru yang berbaris mengiringi kedatangan rombongan tim penilai.
’’Tim yang berjumlah 10 orang ini terdiri atas unsur Kemenag, Kemendiknas, Kemendagri, dan Kementerian Kesehatan,’’ ungkapnya seraya mengatakan pengumuman hasil seleksi pada awal Agustus 2011.
Acara penerimaan kedatangan tim penilai yang dihadiri kepala Biro Sosial Provinsi Lampung, sekretaris Kota Bandarlampung, ketua Pengadilan Agama Kota Bandarlampung, asisten Kesra Bandarlampung, kepala dinas beserta staf Disdik Bandarlampung, inspektorat kota, ketua Tim Penggerak PKK, serta seluruh kepala MA se-Lampung itu dibuka dengan tarian Lampung oleh siswa-siswi
Di tempat sama, Mahmud Yunus mengatakan, sebanyak 76 sekolah mengikuti LSS nasional yang terdiri tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat. ’’Penilaian dilakukan dari 18–21 Juli untuk Lampung, dan ada 19 provinsi yang ikut LSS. Masing-masing provinsi mempunyai utusan empat sekolah, yakni untuk TK, SD, SMP, SMA,’’ tuturnya.
Empat sekolah yang menjadi perwakilan Lampung untuk LSS nasional yakni TK Pembinaan Gedongtataan, SDN 2 Mulyasari Lampung Selatan, SMPN 2 Metro, dan MAN 1 Model Bandarlampung. (shn/c3/tru)

postheadericon Fatimah Azzahroh, Raih Nilai US Matematika 100

PRESTASI Fatimah Azzahroh patut ditiru. Siswa SMPIT Fitrah Insani Bandarlampung mampu mendapatkan nilai ujian sekolah (US) dengan sempurna. Khususnya mata pelajaran matematika. Pada mata pelajaran yang umumnya masih menjadi momok bagi siswa ini, Fatimah Azzahroh mendapatkan nilai 100. ’’Ini murni, Kak,’’ aku warga Jl. Bung Tomo No. 42, Gedongair, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, kepada Radar Lampung saat ditemui di rumahnya kemarin. Tidak hanya itu. Nilai ujian nasionalnya juga terbilang tinggi yakni rata-rata 8,9. Kemudian selalu mendapatkan ranking pertama selama bersekolah di SMPIT Fitrah Insani.
Ketika masih duduk di bangku SDN Sukajawa Tanjungkarang Barat, putri pertama dari lima bersaudara pasangan Nazril dan Nisamah juga selalu masuk peringkat tiga besar. Selain itu, kerap mengikuti olimpiade matematika yang diadakan Dinas Pendidikan.
Atas prestasinya tersebut, Fatimah pun kini telah lulus tes di kelas RSBI MAN 1 Model Bandarlampung. ’’Aku sangat menyukai pelajaran matematika. Kalau ngerjain soal matematika, jawabannya pasti, nggak buat ribet,’’ tuturnya.
Meski telah lulus dan kini tinggal menunggu tahun ajaran baru, putri kelahiran Bandarlampung, 11 Juni 1996, ini mengaku selalu meluangkan waktu untuk belajar. Termasuk belajar pada tengah malam setelah salat.
Fatimah menuturkan, kiat-kiatnya meraih prestasi di antaranya  dengan rajin belajar. ’’Ya, kalau lagi santai, sempatkan waktu untuk belajar. Seperti mengerjakan latihan soal-soal

postheadericon Ayu Cahyaningtyas, Beberapa Kali Juara Puisi


BANYAK ajang lomba baca dan cipta puisi yang telah dimenangkan Ayu Cahyaningtyas. Siswi kelas XII IPA SMAN 12 Bandarlampung ini memang punyai prestasi yang gemilang dalam bidang sastra khususnya puisi.  Beberapa gelar juara yang pernah diraih remaja kelahiran Subang, 16 Desember 1993, ini antara lain juara I Ikrar dan Puitisasi Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) se-Kabupaten Tulangbawang tahun 2004/2005, juara I Ikrar dan Puitisasi Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) se-Provinsi Lampung tahun 2005/2006, serta juara I Cipta dan Baca Puisi di Festival Lomba Seni Siswa Provinsi (FLS2P) se-Provinsi Lampung 2011.
Anak pertama dari dua saudara pasangan Suheri dan Imas ini mempunyai hobi membaca novel dan jalan-jalan. Dia mengaku sangat menyukai sastra khususnya puisi, namun tak menutup diri juga mempelajari jenis sastra yang lain. ’’Saya juga sangat hobi membaca novel maupun karya fiksi lainnya,’’ tuturnya.
Pelajar yang berasal dari Sungailangka, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, ini sekarang tinggal di kompleks MAN 1 Bandarlampung. Dia memberikan beberapa kiatnya dalam mengukir prestasi.
’’Saya selalu mencari tahu bakat dan minat apa yang saya miliki lalu melatih bidang itu, saya juga sering mengikut perlombaan sebagai bahan pembelajaran dan menambah pengalaman, serta mau menerima masukan yang baik,’’ tambah Ayu.
Dijelaskan pula, ia selalu berprinsip jika dalam menjalani suatu hal semuanya dilakukan dengan penuh kesungguhan serta menikmatinya, pada akhirnya akan merasakan membuahkan kepuasan meski bukan dalam bentuk kemenangan maupun materi. ’’Sebab pengalaman itu jauh lebih berharga,’’ tuturnya. (shn/c3/tru)

Diberdayakan oleh Blogger.

nilailah sesuka antum ^^

NGERUMPI!!

nambah truss doong -,-"

yang lgi boke, sms dri sini aje..

JAM KITE

Followers